Sabtu, 17 Juli 2010

Tanpa Biaya, Tapi Selektif

AKSES
Geliat kreativitas UKM perlu support dari seluruh stake holder. Ketersediaan dan kemudahan jangkauan ruang pamer di tempat-tempat strategis bisa menjadi salah satu pendorong tumbuhnya sektor ini.
Inilah yang mengilhami Lan Fang untuk membuka Q-Corner Gift Shop di Hotel Java Paragon Hotel and Residences. Siapapun pelaku UKM bisa menampilkan produknya di sana tanpa dipungut biaya.

“Saya ingin merangsang para pelaku UKM Jatim untuk terus berkarya. Potensi mereka masih sangat besar, tapi kadang terkendala promosi. Di Q-Corner Gift Shop ini sistem pengambilan marjinnya berdasarkan konsinyasi,” kata Lan Fang, Kamis (1/7).
UKM memberi harga diskon padanya per item di bawah harga yang tertera di label. Responsnya bagus, banyak UKM yang berniat memamerkan produknya.

“Tapi saya sangat selektif, karena jika handicraft ingin naik kelas maka kualitas perlu ditingkatkan. Namanya saja produk buatan tangan, tentu harus beda dengan buatan mesin. Menonjolkan kreativitas, keunikan dan estetika,” jelasnya.

Tak hanya pelaku UKM, gerainya juga direspons para pekerja seni. Mereka tertarik memamerkan karyanya. “Dipikirnya itu galeri seni. Mungkin karena yang punya adalah seniman. Ke depan, saya ingin kembangkan sudut pamer ini menjadi galeri one stop shopping art and craft,” yakin Lan Fang.
Sederet kerajinan tangan yang bertengger antara lain, batik, kain lukis yang bisa digunakan untuk syal, gaun hingga wall hanging. Selain itu, kain sulam pita, glass painting, clay, batu ukir, aksesori dari tanah liat, sampai klompen kayu unik.

“Pembelinya tak hanya tamu hotel, tapi juga luar hotel. Wisatawan asing banyak yang berminat. Sayangnya, selama ini masih terkendala stok. Produk handicraft penjualannya memang slow moving, tapi kalau order lagi bagus maka jumlah barangnya pun harus banyak. Namanya produk buatan tangan skala UKM, suplai barang tentu tidak secepat produk buatan pabrikan,” pungkasnya. ame

0 komentar:

Posting Komentar