Selasa, 06 Juli 2010

ACEH TERBAIK

BERSAMA dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), ILO menganugerahkan penghargaan bagi lima Pengusaha Perempuan Terbaik di Aceh pada 8 Maret bertempat di Banda Aceh. Acara ini diadakan sejalan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional. Penghargaan ini diberikan bagi pengusaha perempuan dalam tiga kategori: Pengusaha Perempuan Terbaik untuk Kategori Jasa; Kategori Non-Jasa; dan Pengusaha Penyandang Cacat Perempuan Terbaik. Sayangnya, tidak seorang kandidat pun memenuhi kriteria untuk Pengusaha Perempuan Muda Terbaik dan Rencana Bisnis Terbaik. Masing-masing pemenang dianugerahi hadiah sebesar Rp 5 juta.
Dr. Kuntoro Mangkusubroto, Direktur Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi (BRR) menghargai peranan yang diberikan para pengusaha perempuan ini bagi pemulihan ekonomi Aceh. Senada, Alan Boulton, Direktur ILO di Indonesia, memuji upaya para perempuan pengusaha tersebut. “Mengagumkan sekali, setahun setelah tsunami, kendati menghadapi kesulitan mengimbangi tanggung jawab keluarga dan bisnis, mereka mampu keluar dari krisis dan menjalankan usaha yang sekaligus dapat menciptakan peluang bagi orang lain.”
Penganugerahan penghargaan ini ditujukan untuk meningkatkan kesadaran yang lebih besar mengenai keberhasilan dan sumbangan perempuan pengusaha dalam pemulihan dan rehabilitasi serta pembangunan kembali ekonomi Aceh, khususnya setelah tsunami. Sekitar 45 pengusaha perempuan di seluruh belahan Provinsi NAD yang menekuni beragam jenis usaha masuk dalam nominasi.
Para juri terdiri dari perwakilan dari Apindo, IWAPI (Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia), Mercy Corps (LSM internasional yang memiliki program keuangan mikro), BQB (Lembaga Keuangan Mikro), serta ILO melalui Proyek Pengembangan Usaha dan Keterampilan Perempuan. Sebelum seleksi akhir, sebagai bagian dari prosedur pemilihan, para juri mengunjungi lokasi bisnis dan menelaah laporan keuangan serta kinerja usaha.

0 komentar:

Posting Komentar